Sepertinya aku harus merubah pola pikirku. Entah mengapa, otakku selalu menghadirkan segala tentangmu. Raut wajahmu, nada suaramu, pandanganmu, bahkan aroma badanmu. Ya Tuhan, mengapa seperti ini? Sosokmu terlalu pekat dalam otak dan pikiranku. Entah apa yang harus kulakukan lagi. Aku sudah berkali-kali menyerah-bangkit-menyerah-bangkit sampai aku pun menyerah lalu bangkit lagi. Mengapa kamu, wujud yang selalu terbayang dalam pikiranku? Mengapa?!
Perlakuanmu terhadapku seharusnya membuatku menjauh darimu. Tapi, justru aku enggan pergi darimu. Sifatmu yang seperti musim dingin, seharusnya juga membuatku ingin melupakanmu, atau bahkan membencimu? Aku belum mampu, sungguh. Aku tetap berusaha tegar, kokoh, berdiri dengan tegak dan tegap dihadapanmu. Mengopi sifat orang lain yang seharusnya tidak aku miliki. Itu karenamu, aku seperti ini.
Walaupun aku memberitahukanmu, menjelaskan seluruh yang ada dibenakku, apakah kamu akan mengerti dan merubah sikapmu? Atau bahkan kamu hanya diam mendengar celotehanku seperti kereta api listrik? Fondasiku tidak cukup kokoh. Aku tak siap. Aku terlalu rapuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar