Dia sedang berada di titik yang paling bawah, di titik terlemahnya. Dia butuh dorongan, butuh semangat, dan yang paling ia butuhkan adalah orang yang tetap mendukungnya. Walaupun semua orang memandangnya dengan penuh tanya dan menatapnya dengan aneh, ia akan tetap kuat jika ada dirimu. Jika dirimu tetap bersamanya. Aku yakin.
Semenjak itu, ia menjadi orang yang lemah, tidak sekuat dulu, selalu merasa kesepian di tengah keramaian. Aku khawatir jika ia terus seperti itu, dia bisa jatuh sakit. Tak seharusnya beban itu ada padanya. Tapi apa yang bisa kulakukan?
Di sela-sela pelajaran kosong, ia pergi menyendiri, sambil mendengarkan lagu kesukaannya. Aku berharap ia akan kembali ceria lagi setelah itu. Tapi, kenyataannya tidak. Berhari-hari ia seperti itu, melalui hari demi hari tanpa semangat, tanpa suka cita.
Setiap aku melihat matanya, aku melihat jelas pada tatapannya bahwa dia butuh seseorang. Dia membutuhkanmu. Walaupun ia tidak pernah bilang kalau ia sangat membutuhkanmu.
Bagi dirimu, mungkin ini hanya hal kecil. Tapi tidak bagi dirinya yang selalu berharap dijaga olehmu. Dengan kondisinya yang membuatku cemas, aku tidak tahu lagi harus berbicara kepada siapa. Yang kutahu, dirimu adalah penyemangatnya. Percayalah, hanya dirimu yang bisa membuatnya ceria, tersenyum, dan tertawa lagi. Aku tahu, kau juga sangat menyayanginya, bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar