Sabtu, 04 Agustus 2012

Diam


Seperti biasa, hangatnya sinar matahari selalu menyinari bumi. Udara di atmosfer pun terasa berbeda dengan hari sebelumnya. Raut wajah yang ceria menggambarkan isi hati seorang wanita. Dengan suara yang lembut ia menyapa teman-teman sekelasnya.

Ketika sedang berlangsungnya jam fisika yang terlalu banyak rumus. Dia pun sedang asyik melihat sesosok pria melewati jendela kelasnya. Ditatapnya dengan lembut si pria tersebut. Dan dia hanya tersenyum melihat pria tersebut. Bel istirahat pun berbunyi dengan sangat keras. Teman-teman lainnya sudah meninggalkan kelas. Tetapi wanita itu masih tetap duduk dibangkunya. Sambil melihat ke seluruh sudut diruang kelas.

Tiba-tiba ia beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke kelas sebelah. Ia menghampiri salah satu sahabatnya. Mereka berbincang-bincang dengan asyik selama jam istirahat. Setelah jam istirahat selesai, ia pun kembali ke kelasnya. Ketika berjalan di koridor sekolah, ia berpapasan dengan sosok pria yang selama ini telah berhasil merebut hatinya. Malangnya sungguh malang, pria yang iya kenal itu hanya lewat tanpa menoleh ataupun menyapa wanita itu. Munculah perasaan dan rasa penasaran dari wanita itu.

Sepulang sekolah, ia bertemu lagi dengan pria yang dengan mudah meluluhkan hatinya di suatu tempat yang sangat amat mereka cintai. Kejadian di tempat itu masih sama, tidak ada satu katapun yang terontar dari mulut mereka berdua ke satu sama lain. Entah apa yang mereka pikirkan.

Hari berganti hari, wanita itu pikir hanya hari kemarin saja mereka seperti itu. Tetapi hari selanjutnya dan sampai beberapa hari berlalu, sikap pria itu masih sama. Misterius, jutek, cuek, dingin, tapi keren dan mempesona.



bersambung...