Jumat, 16 Maret 2012

Mulianya Wanita Tuli, Buta dan Bisu

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh!

Alkisah, ada seorang pemuda yang kehabisan bekal dalam perjalanannya. Dalam laparnya, ia memutuskan untuk beristirahat ditepi sebuah sungai. Tak lama berselang, dilihatnya ada satu buah delima yang terbawa aliran sungai. Segera ia mencebur ke sungai, dan diambilnya buah delima itu.

Tanpa berpikir panjang, ia pun segera melahap buat delima itu untuk menopang perutnya yang sudah keroncongan. Setelah buah delima habis, ia baru tersadar. "Astagfirullah, jangan-jangan delima yang kumakan tadi ada pemiliknya. aku sudah memakannya tanpa meminta izin dulu ke pemiliknya. Aku harus mencari siapa pemilik delima itu untuk meminta ridha karena sudah memakan delima itu tanpa sepengetahuannya."

Sang pemuda itu menyusuri sungai untuk mencari tahu delima itu milik siapa. Ketika dijumpainya desa disepanjang aliran, ia selalu bertanya kepada penduduk desa tersebut apakah ada yang kehilangan buah delima. Berkali-kal, hingga tibalah ia di sebuah rumah di tepi sungai yang ada pohon delimanya. Ia bertanya kepada pemilik rumah, seorang bapak-bapak.

"Maaf, apakah Bapak pemilik pohon delima ini?" tanya pemuda itu.
"Iya, benar. Ada apa?"

Akhirnya sang pemuda menceritakan semuanya dengan detail.

"Begitulah ceritanya, Pak. Saya sangat lapar waktu itu, hingga tidak sempat berpikir bahwa delima itu dan pemiliknya. Saya menyusuri sungai ini dalam rangka memohon keridhaan dari Bapak agar delima yang saya makan ini halal."

Sang bapak berpikir sejenak, kemudian menjawab,

"Baiklah, aku ridha, tetapi dengan satu syarat"
"Syarat apa itu Pak?"
"Aku punya anak perempuan yang bisu, tuli, dan buta. Aku baru mengikhlaskan delima itu jika kamu mau menikahi putriku."

Sang pemuda kaget bukan main. Tak disangka syaratnya akan seberat itu. Tetapi ia pemuda shaleh. Ia tak berani sedikit pun melanggar larangan Allah. Diterimalah syarat yang diajukan oleh sang bapak tersebut.

Tak selang lama, dilakukan akad nikah. Sang bapak bertindak sebagai wali. Pernikahan dilaksanakan tanpa kehadiran pengantin wanita. Karena memang rukun nikah tak mewajibkan kehadiran mempelai wanita.

Singkat kisah, setelah menikah, sang pemuda itu hendak menemui istri yang baru saja dinikahinya. Ia ketuk kamarnya,

"Assalamu'alaikum"

Sebuah suara menjawab dari dalam,

"Wa'alaikumsalam"

Pemuda itu kaget. Dikiranya salah kamar. Ia pun bertanya kepada sang bapak. Sang bapak menjawab,

"Engkau tidak salah kamar. Masuklah. Yang menjawab tadi adalah istrimu"

Pemuda itu pun masuk ke dalam kamar. Dilihatnya seorang perempuan yang sangat cantik dengan penampilan yang anggun, tesenyum menyambutnya. Pemuda itu berlari keluar kamar.

"Pak, kata Anda istri saya perempuan yang buta, bisu dan tuli. tetapi tadi di dalam kamar yang saya lihat adalah perempuan yang sangat cantik. Tidak bisu, buta dan tuli."

"Anakku, benar, dialah istrimu. Aku mengatakan putriku adalah gadis yang bisu, karena tak pernah keluar dari lisannya satu pun kalimat kecuali kalimat yang baik. Tak pernah sekali pun ia melihat sesuatu, kecuali ia memastikan bahwa yang akan dilihatnya adalah sesuatu yang baik. Tak pernah sekali pun ia menggunakan pendengarannya untuk mendengar selain yang baik. Ketika aku melihatmu datang hanya untuk meminta ridha karena tak sengaja memakan buah delima yang kau temukan, aku berkesimpulan, bahwa engkau pemuda shaleh. Engkau sangat menjaga perutmu dari makanan yang meragukanmu. Sejak lama aku mencari pemuda shaleh untuk menjadi putriku. Saat melihatmu, aku yakin engkaulah yang pantas mendampingi putriku."

Sang pemuda itu pun bahagia bukan main.


Subhanallah. Ketika aku selesai membaca cerita ini, aku pun langsung merinding dan untuk yang kedua kalinya aku membaca ceria ini, merinding juga. Betapa bahagia pemuda itu mendapatkan seorang istri yang "tuli buta dan bisu". Allah sudah mengatur semuanya, dari hal yang paling kecil sampai hal yang besar. 

Ukhti, marilah kita belajar dari cerita diatas. Betapa terjaganya seorang putri dari lisan, mata, maupun pendengarannya. Ya walaupun di dunia ini tidak ada yang sempurna, tapi alangkah baiknya jika kita mencoba berusaha menjadi si putri tersebut. Semoga cerita ini dapat memberikan motivasi untuk kita semua, Aamiin.



Penulis : Aisyah Christy
Judul buku : Ya Allah, Bimbing Hamba Menjadi Wanita Shalehah

Senin, 12 Maret 2012

The feeling is with you, Ta!

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh!

Kenapa harus terjadi dengan diriku? Kenapa harus dalam masa-masa remaja yang indah seperti ini? Astagfirullah.... Ini semua juga kehendak-Nya, Allah pasti tahu apa yang tidak aku ketahui. Aku hanya butuh waktu, butuh pemahaman dan butuh orang-orang yang mengerti diriku. Ya Allah, maafkan hamba yang selalu merasa kurang atas pemberian nikmat dari-Mu.

Jujur. Ya jujur itu sulit. Sulit untuk melihat reaksi mereka yang mungkin akan merasa kecewa padaku. Sulit untuk menerima apa yang harus aku terima nantinya. Tapi dengan jujur, ada rasa 'plong' dan rasa lega didasar lubuk hati. Subhanallah.

Ya Allah, ingin rasanya aku mecurahkan segala isi hatiku kepada-Mu, terlebih lagi jika sahabat-sahabatku tidak merasa keberatan jika aku juga ingin sekali mencurahkan segala isi hatiku kepada mereka. Kirimkan aku para malaikat-Mu ya Allah, untuk senantiasa mendampingiku dengan sikap-sikap terpuji, sabar, jujur, amanah, fatonah, sidiq, tawadhu', dan lainnya.

Aku pun mulai terlarut dengan lirik sebuah lagu dari Rossa

setelah sekian lama baru ku menyadari
mengapa ku selalu menahan rasa sakitku
ingin ku hapus saja semua dendam ini
tapi rasa tak mungkin lagi

biarkan ku pergi karna aku tak sanggup lagi
mengingat semua kenangan dulu disaaat engkau menyakitiku
mengapa semua terjadi disaat kau mulai menyadari 
semua kesalahanmu padaku tapi ku tak sanggup lagi

Ya itulah beberapa bait lagu yang sedang kusukai liriknya. Lebay? Emang :p
Karena ini OST Annisa dan Annisa dan pemeran utamanya "Natasha Rizki Pradita". Dia pemain utama juga disebuah sineteron striping "Kupinang Kau Dengan Bismillah". Sinetron itu sangat bersejarah untukku.

Tetap ingat ayat Al-Qur'an ini ya, sobatku "La tahzan, innallaha ma'ana" yang artinya "Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita"

Semoga Allah senantiasa bersama kita, bersama dengan hamba-Nya yang Ia cintai dan yang mencintai-Nya. Amin yarabbal'alamin...

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh!

Selasa, 06 Maret 2012

Ada cobaan, ada pertolongan

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrahkatuh!


Hari ini, dari awal berangkat sekolah dengan bawaan tas berisi buku-buku pelajaran, map yang berisi berkas-berkas NASA, kantong plastik yang isinya kostum nasyid dan memakai helm. Rempong banget ya? Pagi-pagi udah dapet nasihat dari ayah tercinta "Kak jangan gitu bawa mapnya nanti jatoh". Aku pun meng-iya-kan. Langsung capsus ke sekolah tercinta dan memasuki kelas tersayang. Tiba-tiba inget tugas LPJ-ku yang aku titipkan di fotocopy sebrang sekolah dan minta anterin Yuyun.

Masuk ke jam pelajaran Bahasa Sunda, Bu Tine gak masuk, otomatis kelas gak ada guru. Aku, Yuyun, Tanri, Kiky dan Denis meluncur ke Masjid dan kami main Qasidah! Aku yang masih awam banget pasti ketawa-ketawa mainnya, tapi Allah mengizinkan aku main 2 lagu dengan lancar :p kami pun nekat main marawis *pangketimprangketimprung* semua ngaco mainnya. Tapi...tiba-tiba salah satu pemain marawis anak IPS, dateng ke Masjid, dia bilang "Eh kirain yang ikhwan lagi pada main marawis". You know rasanya main asal-asalan tapi itu ikhwan ngira yang main marawis bukan akhwat? AAAAAAAAA SENENG!!! Alhamdulillah o:)

Bel pun terus berbunyi, kami kira masih pelajaran kosong, lanjutin deh. Tiba-tiba pas ngeliat depan kelas "Loh kok sepi?" "...." Semua langsung pake sepatu. Ini bagian paling mengejutkan! Pak Par lewat! LEWAT DEPAN MASJID! Kami diam "..." langsung lari ke kelas. Waduuuh, ini sih namanya cabut jam pelajaran matematika, eeettsss tapi gak disengaja loh. Alhamdulillah gak diabsen dan Pak Par masih ngebahas materi kemarin ;;)

Sepulang sekolah, aku, Yuyun, Tanri dan Arini mau jengukin Hamzah (kelas X, panitia LCT Islami, pengisi acara, nasyid, anaknya Bu Tine) *inget Bu Tine kan?*. Tapi ada pengajian kelas XI IPA 3-5. Kami pun nekat meminta izin dengan Pembina IKRAM. *jengjeng* gak dibolehin... :"(dengan rasa kecewa dan harus berlapangdada, aku, Yuyun, Tanri dan Arini yang lagi megang Al-Qur'an langsung deh baca Al-Qur'an, dengan maksud menenangkan hati. Beberapa menit kemudian, atas izin Allah......kami diizinin jenguk Hamzah :"D Alhamdulillah.

Tiba dirumah Yuyun...
"Yusef mana?"
"Loh tadi bukannya sama kamu?"
"Nggak, aku isi bensin." *PANIK* dan akhirnya muter balik ke sekolah *gapapa gak bete*

Setelah sampe sekolah, dia gak ada. Langsung aku berempat menuju RS Kartika Husada, di Tambun. Tanri memimpin dengan membawa motor didepan, ketika sejajar...

Diperjalanan menuju Rumah Sakit...
"Ta, aku kan gatau jalan"
"..." *ngebut*
Bermodal nekat dan bermodal tanya orang-orang, kami nyasar ke Kalimalang. Aduh itu mah udah ngelewatin Tambun -_- Udah nyasar, gatau jalan, tetep aja nekat dan itu hampir 1 jam.

Tiba di rel kereta api...
Tanri sama Arini udah duluan. Aku sama Yuyun terjebak didalam pembatas rel kereta api.
"Yun.....takut" "Sama...." Alhamdulillah kami masih dilindungi sama Allah {}

Arrived at RS Kartika Husada! Alhamdulillah!
Nanya ke bagian informasi "Mbak, pasien yang bernama Hamzah, diruangan mana ya?" "Masuknya kapan?' "Minggu" "Oh itu di lantai 2, sakura 2" capcus ke sana.

Depan pintu Sakura 2...
Keluarlah bapak-bapak. "Ada apa dek?" "Ini kamarnya Hamzah bukan?" "Bukan, gak ada yang namanya Hamzah" "Oh salah ya Pak? hehe, maaf pak. Makasih" *kabuuuuur* nanya lagi ke bagian informasi, "Mbak, Hamzah di ruangan mana?" "Kristein 3 dek" *lari* "Eh salah.....sakura 3" "Gapapa mbak gak bete" wkwkwk.

Depan pintu sakura 3...
"Assalamu'alaikum" "Wa'alaikumsalam. Eh kalian..." "Hehehe" *berbincang-bincang sampai jam setengah 5 sore. Lalu dikasih makan, pamitan dan capsus pulang.

Di rel kereta api part II...
*prak* dalem hati bilang, bunyi apaan ya? Abaikan deh. Lalu tiba-tiba anak mas-mas yang bilang "Neng, ban motonya pecah tuh" "Hah? Apaan Yun?" "Ban motor pecah, Ta" :O X_X PANIKKKKKK. Alhamdulillah ada tukang bengkel deket situ, jadinya gak perlu dorong :p. Langsung telpon Arin, ngasih tau kabar kalo aku sama Yuyun dapet musibah.

Dibengkel motor...
"Yun, cari warung yuk!" "Ayoook" *udah nyari-nyari gak nemu-nemu warung*
"Oiya, kata Aje kan kalo mau minta sesuatu sama Allah" kataku. "Ya Allah, aku haus, aku mau minum" do'aku.
beberapa detik kemudian....
"Itu tukang pop ice Nat!" kata Yuyun.
"Mana???? Oiyaaaaa. Alhamdulillah Yun :D"

Selesai ban motorku ditambal, "Berapa Pak?" "Enam..." "Enam apa Pak? (dalem hati ngira 60ribu)" "6ribu dek". Yuyun ngasih uang, eh yang keluar 2ribuan-_- pada ketawa deh wkwk. Alhamdulillah motorku sembuh dan sekarang capcus ke sekolah. Langsung latihan nasyid dan...pulang!

Kawanku, ada yang bisa menyimpulkan isi dari ceritaku ini? Berkaitan dengan judul "Ada cobaan, ada pertolongan" ada yang tau nggak?
Aku jelasin ya...
  • Pertama, gak masuk pelajaran MTK gara-gara main marawis sama qasidah di masjid, alhamdulillah gak kena hukum.
  • Kedua, gak diizinin jenguk tapi setelah membaca Al-Qur'an, tiba-tiba kami diizinkan.
  • Ketiga, gak tau rute ke Rumah Sakit Kartika Husada, mesti nyasar dulu, muter-muter gak jelas. Alhamdulillah ketemu juga.
  • Keempat, dapet rezeki dikasih makan :p *jujur ya pada belum makan siang loh*
  • Kelima, ban motor bocor, alhamdulillah bengkel deket dan murah.
  • Keenam, ketika aku haus banget, Allah ngasih tau tukang pop ice lewat mata Yuyun.
  • Ketujuh, alhamdulillah masih sempet latihan nasyid :)
Akhi, Ukhti, apapun yang terjadi tetap tawakal dan selalu meminta kepada Allah. Allah kan Maha Pendengar Lagi Maha Mengetahui. Allah akan senantiasa membatu kita, asalkan kita mengerjakan apa yang diperintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya ☺

Nah, sekarang udah pada tau kan betapa hebatnya Allah Azza wa Jalla? Semua yang kita inginkan pasti akan dikabulkan oleh Allah, insya Allah tetapi apabila itu memang yang kita butuhkan dan yang benar-benar terbaik untuk kita.

 Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh!